Serangan hama tikus tersebut dilaporkan terjadi di sejumlah desa, di antaranya Desa Semingkir, Semaya, Karangmoncol, serta beberapa desa lain di Kecamatan Randudongkal.
Kondisi ini membuat para petani khawatir karena tanaman padi mereka rusak dan terancam tidak bisa dipanen.
Situasi ini juga dikhawatirkan berdampak pada ketersediaan stok beras di wilayah Pemalang Selatan, mengingat Randudongkal merupakan salah satu daerah penghasil padi.
Kepala Desa Semaya, Joko, membenarkan adanya serangan hama tikus di wilayahnya.
“Kawan di sini banyak serangan hama tikus, jadi bisa gagal panen untuk tahun ini,” ujarnya kepada wartawan pada Sabtu (6/12/2025).
Diketahui, beberapa waktu lalu Dinas Pertanian telah melakukan upaya pemberantasan hama melalui kegiatan gerebek tikus di sejumlah lokasi.
Namun, tindakan tersebut dinilai belum memberikan hasil maksimal, karena populasi tikus di persawahan masih terus bertambah dan menyerang tanaman warga.
Para petani berharap ada langkah cepat dan terukur dari pemerintah daerah maupun dinas terkait untuk mengatasi masalah ini, sehingga kerugian tidak semakin besar dan ketahanan pangan di wilayah Pemalang tetap terjaga (Imam S / Solihin K)

0 Komentar