Bersama Cegah Stunting, Mahasiswa KKN-T 16 Universitas Alma Ata Gelar Kelas Stunting di Desa Bojong

Tim KKN-T Kelompok 16 Universitas Alma Ata Yogyakarta setekah melaksanakan kelas stunting

 

Magelang – Dua belas mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta (UAA) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) menyelanggarakan kelas Stunting di Desa Bojong, Mungkid, Magelang.  Selaras dengan tema besar KKN-T tahun ini yakni “Sinergi Optimalisasi Potensi Daerah untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan Keluarga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting,” maka kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan sebagai bukti kepedulian UAA terhadap usaha penurunan stunting secara nasional.

“Di Desa Bojong tercatat masih ada 20 balita yang masuk ke dalam kategori stunting. Selain itu, masalah stunting menjadi fokus utama pemerintah yang harus diselesaikan,” ungkap Gamal Syarifudin selaku Kepala Desa Bojong.

Berdasar realitas sosial yang disajikan melalui data di atas, Mahasiswa KKN-T 16 UAA yang dibimbing oleh Dr. Ahmad Salim, MPd  tergerak hatinya mengadakan program sosialisasi Bersama Cegah Stunting dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Sabtu (26/08/2023). Tema sosialisasi tersebut adalah “Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Menuju Generasi Gemilang Indonesia”. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan dengan sasaran Ibu dan Balita dengan kategori kurus Desa Bojong. Kegiatan sosialisasi diisi oleh narasumber Ibu Isnah Toifah, Amd.Gz selaku Ahli Gizi Puskesmas Mungkid, ibu Rahmawati, S.Tr. Keb selaku Bidan Desa Bojong.

Ahli Gizi Puskesmas Mungkid, Isnah Toifah Amd.Gz menyampaikan bahwa “pengenalan stunting bertujuan untuk mengenali pengertian, faktor penyebab, dampak stunting dan bagaimana langkah pencegahan stunting.” Stunting atau perawakan pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Selain itu, ada 4 asupan kunci di periode emas anak yaitu orang tua harus memperhatikan asupan kecukupan gizi anak dengan Inisisasi Menyusu Dini (IMD) setelah bayi lahir, ASI ekslusif sejak bayi berusia 0-6 bulan, Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai anak berusia 6 bulan hingga anak usia 2 tahun atau lebih.

Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi Gizi Seimbang dengan media Isi Piringku yang disampaikan oleh Amalia Sandi perwakilan mahasiswa KKNT-16 UAA. Isi Piringku merupakan pengganti dari konsep 4 Sehat 5 Sempurna. Konsep lama tersebut sudah tidak lagi mengakomodasikan pemenuhan gizi seimbang. Isi Piringku adalah porsi dalam satu piring setiap kali makan, setengah piring diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk, sedangkan setengah piring lainnya diisi oleh sayur dan buah.

Tidak hanya menerapkan isi piringku, para ibu dan balita juga diharapkan untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, berolahraga, memantau berat badan dan minum air putih 8 gelas per hari.

Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa potato pom-pom, puding labu kuning, telur, biskuit PMT, dan susu formula untuk balita. Harapan setelah diadakan sosialisasi Bersama Cegah Stunting di Desa Bojong adalah agar orang tua menjadi lebih memperhatikan terhadap tumbuh kembang anak, sehingga dalam hal ini orang tua lebih memperhatikan asupan gizi apa saja yang diberikan dan dapat mempersiapkan pemenuhan gizi anak sesuai prinsip gizi seimbang yang baik dan tepat.



Oleh : Tim KKN-T Kelompok 16 Universitas Alma Ata Yogyakarta

1 Komentar